Doremi and You: Ikhtisar Film Anak dalam Sinema Indonesia
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa produksi film bertemakan anak-anak di Indonesia
masih sangat minim jumlahnya. Patut disayangkan karena film adalah salah satu
bentuk media efektif untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan, selain sebagai
hiburan tentunya. Film anak tenggelam oleh genre-genre lain yang lebih memikat
pasar terlepas dari kualitasnya. Yang paling mendominasi adalah film horror dan
romansa bercampur komedi yang terus menggeliat.
Lewat
Doremi and You, B.W. Purbanegara berupaya untuk membuat film anak-anak sedikit
lebih hidup. Bekerja sama dengan Jujur Prananto, B.W. meneruskan titah
Koki-Koki Cilik (Ifa Isfansyah), Petualangan Menangkap Petir (Kuntz Agus), dan
Kulari ke Pantai (Riri Riza) untuk menawarkan film yang lebih bersahabat untuk
anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh. Bukan berarti karya-karya ini tidak bisa
dinikmati orang-orang dewasa. Kadangkala
orang tua pun bisa belajar dari anak kecil.
Jujur
Prananto adalah penulis skenario di balik film ikonik Petualangan Sherina yang rilis
dua dekade silam. Sementara B.W. Purbanegara sebelumnya telah berjaya di banyak
festival berkat film-film pendeknya dan baru memulai debut film panjang lewat
Ziarah (2016). Doremi and You adalah bentuk terobosan B.W. Purbanegara untuk
menjejaki ranah mainstream setelah sebelumnya lebih akrab dengan penikmat
festival film. Dengan kata lain menjaring skala penonton yang lebih luas.
Doremi
and You berkisah tentang 4 sekawan yang secara konyol menghanyutkan uang kas ekstrakurikuler
yang akan diperuntukkan untuk membeli jaket kemudian mencari solusi untuk
menebusnya. Turunlah juru selamat lewat perantara siaran radio dan brosur di
tiang dan tembok pinggir jalan yang adalah Doremi and You. Sebuah ajang
kompetisi bernyanyi tingkat pelajar se-Yogyakarta. Iya, film ini mengambil
latar Yogyakarta sekalipun empat tokoh utamanya yang berbeda suku tak satupun
berdarah Jawa.
Mereka
adalah Putri (Adyla Rafa Naura Ayu), Anisa (Nashwa Zahira, Markus (Toran
Waibro) dan Imung (Fatih Unru). Rencana mereka untuk mengikuti Doremi and You
terbentur dengan datangnya UAS yang otomatis karenanya ekstra diliburkan. Pak Hardi
(Ence Bagus), guru paduan suara yang diharapkan tidak mau melatih. Jatuhlah
satu-satunya pilihan pada Reno (Devano Danendra), kakak kelas yang terkesan
jutek.
Setelah
konfrontasi kecil yang dibalut secara musikal, mereka lewat Putri meminta Reno
melatih mereka. Awalnya Reno menolak, tapi seiring waktu akhirnya luluh juga. Lalu
timbul masalah-masalah lain mulai dari Anisa yang keluar dari tim karena memang
sejak awal tidak diizinka pamannya sampai Reno yang tanpa sepengetahuan mereka juga
ikut kompetisi yang sama. Bukan tanpa alasan pastinya Reno melakukan itu. Meskipun
bukan tindakan yang dapat sepenuhnya dibenarkan juga.
Selesainya
UAS menjadi titik balik buat Putri dan kawan-kawan. Mereka bersatu kembali dan sepenuhnya
lepas dari bayang-bayang Reno. Di sinilah indahnya keberagaman ditonjolkan
tanpa kesan menggurui. Mereka menggubah beberapa lagu daerah menjadi satu
kesatuan yang padu dan ciamik. Penonton yang hadir memberi sorakan yang meriah
terhadap penampilan Putri dan kawan-kawan.
Ketika
kompetisi berjalan, peserta lain selain Reno dan kelompok Putri seperti hanya
tempelan saja. Bukan sesuatu yang amat penting. Penampilan mereka yang hanya sekilas
ditindih dengan musik latar, dan dalam penjurian pun disingkirkan begitu saja. Juri hanya diperdengarkan membahas Reno yang menampilkan musik konvensional dan kelompok Putri yang membawakan elemen tradisional.
Juri
akhirnya mendapuk Reno sebagai pemenang ketika penampilan kelompok Putri jauh
lebih berkesan. Reno pun mengakui itu lewat kalimat pamungkas film ini. Hal ini
sedikit menggambarkan bagaimana musik tradisional kurang dihargai di masa
sekarang ini. Sementara itu keputusan kontroversial dari mereka yang ditunjuk
sebagai juri adalah hal yang relevan dari dulu sampai sekarang. Masih lekat
dalam ingatan ketika Academy menganugrahi Green Book sebagai film terbaik dalam
Piala Oscar 2019 yang lantas menimbulkan banyaknya kecaman. Meskipun kesan yang nampak pada film ini lebih sebagai tujuan dramatisasi cerita.
Doremi and You adalah satu bukti bahwa film anak masih ada tempat di sinema Indonesia. Semoga film ini membuka jalan sekaligus menjadi standar minimal untuk produksi film anak lain ke depannya.
Doremi and You (2016) | Penulis: Jujur Prananto, B.W. Purbanegara | Sutradara: B.W. Purnegara | Produser: Lexy Mere, Ridla An-Nuur, Arifin Wiguna | Pemain: Adyla Rafa Naura Ayu, Nashwa Zahira, Toran Waibro, Fatih Unru, Devano Danendra
Komentar
Posting Komentar